Siap Hadapi Risiko, Ketahui Arti Kegagalan Menurut Beberapa Negara di Dunia

Admin,
8 Februari 2022 - 0:37

Perbedaan budaya di masing-masing negara seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Namun demikian, dari kegagalan itulah bisa belajar banyak hal untuk diperbaiki. Terlebih bila bekerja di lingkungan lintas budaya, memahami satu sama lain penting sekali.

Bicara soal kegagalan, setiap negara memiliki makna sendiri tentang kata satu itu. Bagaimana Amerika, Cina hingga Arab Saudi menyikapinya?

  • Amerika

Di Amerika, bekerja menantang risiko adalah sesuatu yang dikagumi. Tentu saja nantinya mereka akan diberi imbalan atau reward. Kegagalan dipandang sekadar sebagai jalan menuju kesuksesan. Wawancara pekerjaan biasanya membahas pengalaman, kegagalan yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya.

  • Jepang

Berbeda dengan di Jepang, kegagalan dalam pekerjaan bisa berakibat fatal dan merusak reputasi profesional seseorang. Eksekutif yang gagal menjalankan perusahaannya akan kesulitan menemukan kerja lainnya.

Kepala eksekutif yang melakukan hal demikian diharapkan meminta maaf secara pribadi karena mengecewakan orang. Oleh sebab itu, kegagalan adalah sesuatu yang memalukan dan tidak patut dibagikan kepada siapapun.

  • Jerman

Budaya Jerman cenderung menghindari risiko, misalnya saja tatanan sosial yang disatukan oleh serangkaian aturan dan hukum. Kegagalan dipandang sebagai kelemahan dan tidak efisien. Maka dari itu, usaha maksimal dapat meminimalkan kemungkinan tersebut.

  • United Emirates Arab

Masyarakat Uni Emirates Arab lebih multikultural. Mereka lebih terbuka dengan asing dan mendorong pekerjaan ke dunia global. Maka dari itu, sikap mereka terhadap kegagalan lebih melunak sebab dapat digantikan dengan usaha selanjutnya.

  • India

Di India, kegagalan dipandang sebagai suatu bencana, bahkan mempengaruhi nama keluarga serta prospek perkawinan. Tetapi menurut Reuters, ledakan teknologi di negara ini di dorong oleh ketersediaan uang tunai dan modal ventura.

  • Meksiko

Ironisnya, dalam budaya Latin kegagalan tidak begitu ditoleran dan memalukan. Di Meksiko, 75% startup tutup setelah dua tahun. Kemudian orang-orang yang mengalami kegagalan tadi mendirikan F.U.N, sebuah event yang telah menyebar ke 100 kota di seluruh dunia. Mereka yang pernah gagal dalam bisnis dan pekerjaan akan saling berbagi dan memecahkan kendala.

Tidak perlu takut akan kegagalan, sebab di Indonesia itu merupakan sebuah awal dari keberhasilan. Tetap hadapi risiko untuk dapatkan masa depan cerah.

 

 

Lapor Pengaudan
Logo WhatsApp