Part 1: Kumpulkan Komunitas, Citra Pribadi Bisa Dilakukan Dengan Cara Mudah

Indonesia Satu Manajemen,
12 Mei 2022 - 2:30

Saat ini membangun citra pribadi dapat dilakukan dengan mudah. Memanfaatkan media sosial, maka semuanya bisa diwujudkan. Kendati demikian, apa yang akan Anda sajikan agar setiap pengguna mau mengikuti, mengamati atau bahkan mengenal? Maka, caranya mudahnya seperti pada ulasan di bawah ini!

  • Mulai dengan pikiran

Apakah niat di balik membentuk citra pribadi? Untuk mulai mendifinisikan, mengembangkan atau membangun personal branding, pertama harus putuskan apa yang ingin dicapai melalui strategi tersebut. Misalnya, niat hanya hanya untuk menampilkan diri lebih baik atau jelas di dunia, atau punya misi bisnis tertentu.

Oleh sebab itu, tanamkan 3 pertanyaan sebelum memulai dan sebagai langkah pertimbangan yang melibatkan hubungan dengan audiens. Adapun meliputi: Siapakah Anda (pesan, kisah dan nilai-nilai inti profesional), dengan siapa berbicara (audiens, minat hasil yang mereka inginkan), mengapa memutuskan menerapkan citra merek.

  • Jadilah pribadi yang unik dan percaya diri

Tujuan dari personal branding adalah membentuk komunitas. Mereka mungkin adalah orang-orang yang memiliki minat, keinginan dan tujuan yang sama. Ingatlah bahwa bagian terpentingnya adalah tentang menciptakan otoritas dan rasa hormat antar individu.

Dengan demikian, Anda bisa melakukannya dengan tetap melangkah maju, mengantisipasi kebutuhan dan menanggapi hasil yang diinginkan. Kombinasi ini akan memberikan apa yang mereka cari.

  • Fokus, fokus dan fokus

Perhatian orang kini bisa dialihkan lebih mudah. Ini juga bisa menjadi tantangan, sebab akan dihadapkan pada jalan pintas tetapi berisiko atau sedikit lebih lama namun mampu mempengaruhi pengikut. Oleh sebab itu, tentukan siapa audiens berdasarkan pada sistem nilai inti diri sendiri dan kemudian jelaskan pesan kepada mereka.

  • Pilih kualitas daripada kuantitas

 

Jauh lebih baik memiliki 1.000 pengikut setia daripada 100.000 orang yang tidak 100% mengenal. Ini berlaku jika individu memilik tujuan untuk memonetisasi komunitas. Ambil gambaran bila followers membeli sesuatu, sementara Anda menawarkan barang yang bisa digunakan sampai kapanpun.

Lapor Pengaudan
Logo WhatsApp