Di awal tahun 2000, ekonomi di Arab mengalami lonjakan signifikan karena kenaikan minyak dan meningkatnya permintaan akan sumber daya dari seluruh dunia. Hingga pada tahun 2013, negara masuk ke dalam jajaran terkaya di seluruh dunia.
Selama eriode ini, PDB berlipat ganda, sehingga meningkatkan kesempatan kerja. Dengan investasi pemerintah dalam bidang pendidikan, infrastruktur dan layanan kesehatan, negara mengalami peningkatan 1,7 juta pekerjaan baru dan pendapatan rumah tangga rata-rata naik 75 persen.
Namun demikian Kerajaan tidak hanya bergantung pada minyak, sehingga berfokus pada transformasi ekonomi yang didasarkan pada produktivitas dan diversifikasi. Melalui Visi 2030 diharapkan negara berdedikasi untuk membangun masyarakat yang dinamis dan ekonomi berkembang melalui usaha industri global.
Kota di Arab Saudi berikut ini terbuka untuk tenaga kerja asing karena memiliki sektor kompeks dan perekonomian maju. Simak ulasannya!
Sebagai ibu kota Arab Saudi, Riyadh adalah kota terpadat dan telah menjadi wilayah paling cepat berkembang di UEA. Terletak di semenanjung Arab, kota ini menampung lebih dari 6 juta orang dan diperkirakan tumbuh menjadi 8 juta pada tahun 2030.
Tidak hanya terbesar dalam hal populasi, tetapi juga berkembang pesat dalam pendapatan, motorisasi dan urbanisasi. Bersamaan dengan inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup, pertumbuhan ini mengarah pada pembangunan Metro Riyadh senilai USD 22,5 miliar dan terus mendorong kebutuhan akan sistem transportasi terintegrasi.
Membangun ekonomi kota sesuai dengan tujuan Saudi Vision 2030. Poin ini juga bertujuan untuk menurunkan tingkat pengangguran dari 11 persen menjadi 7 persen saja, serta mulai berada di peringkat 15 besar sebagai kota dengan perekonomian terkuat. Seiring dengan kemajuan proyek, transportasi dan infrastruktur, Riyadh terus menawarkan peluang bisnis yang diperluas di berbagai industri.
Dengan lebih dari 4 juta penduduk, Jeddah adalah kota terpadat kedua di Arab Saudi dan terbesar ke-100 seluruh dunia. Terletak di daerah pantai, wilayah ini memiliki pelabuhan terbesar di Laut Merah, sehingga menjadikannya sebagai pusat paling penting untuk pertumbuhan dan peluang bisnis.
Selain perannya yang penting dalam perdagangan dan industri, jutaan turis religius melewati Jeddah dalam perjalanan menuju pusat haji, Mekkah dan Madinah. Pemerintah Saudi telah mulai mengevaluasi cara-cara untuk meningkatkan pengalaman wisata. Hal ini menjadikan Jeddah bertindak sebagai jangkar ekonomi dimana inovator dan kepemimpinan komersial akan terus bertumbuh.
Sebagai bagian dari Visi 2030, Jeddah sedang mengalami facelift dengan pemasangan jembatan dan terowongan di persimpangan, proyek air hujan, drainase selokan, peningkatan kualitas dan fasilitas di Bandara Internasional King Abdul Aziz. Dengan demikian kota ini menarik perhatian dan memiliki sektor bisnis beragam.
Dua kota tersebut menjadi tujuan utama pekerja asing. Keduanya mneawarkan industri yang beragam dan kota ramah pendatang.