“Apa kelemahan terbesar Anda?” adalah satu pertanyaan wawancara yang tampak seperti sebuah jebakan bagi para kandidat. Jelas tidak mudah memberitahukan pewawancara tentang kelemahan ketika berada dalam proses untuk menonjolkan kemampuan dan kelemahan.
Namun demikian, pertanyaan tersebut tidak dapat dihindari. Maka satu-satunya cara yakni menyiapkan terlebih dahulu jawaban yang tepat. Berikut trik untuk menangani pertanyaan tersebut!
Langkah cerdasnya adalah menemukan kelemahan yang mungkin saja bisa menjadi kekuatan. Secara tidak langsung hal tersebut mempengaruhi kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan. Misalnya saja, kelemahan terbesar ialah terlalu berdedikasi pada pekerjaan dan tidak ragu memberikan lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesempurnaan. Tetapi, dengan menghabiskan banyak waktu bisa memberikan hasil 100%.
Jawaban yang tepat untuk mengganti kelemahan menjadi kelebihan, yakni “Tetapi saya mengerti bahwa manajemen waktu sama pentignya dengan mencapai kesempurnaan dan karena itu saya juga berkonsentrasi pada peningkatan keterampilan manajemen waktu. Sekarang saya bisa melihat diri banyak mengalami peningkatan, memastikan kualitas serta efisien dalam penugasan.”
Untuk mendukung kelemahan pada diri, kandidat perlu membaliknya menjadi kelebihan. Dengan demikian akan menambah nilai plus.
Trik sederhana untuk menjawab pertanyaan ini ialah mengatakan bahwa kelemahan hanya berdampak kecil terhadap peran pekerjaan yang ditawarkan. Juga tambahkan bagaimana bekerja dengan kelemahan, namun melalui pengalaman dan tugas yang diberikan justru menjadi kelebihan.
Melalui pertanyaan tidak terduga itu tim rekrutmen ingin mengukur seberapa mengerti dan memahaminya Anda terhadap diri sendiri, bidang yang digelui dan bagaimana rencana ke depan. Di samping itu, ini mencerminkan kepercayaan diri, yang tidak hanya membahas soal prestasi tetapi juga kekurangan